Kamis, 22 Mei 2008

Hati yang Satu

Hati ini hanya satu. Dan pemiliknya hanya aku.

Jangan kaupaksa aku untuk membaginya. Tidak akan kau dapatkan apa-apa dariku. Walaupun hanya secuil. Kau tak akan mampu.

Kau boleh pukul aku, tampar aku, hina aku. Aku tak akan membalas. Toh, aku memang tak kuat. Hanya akan buang tenaga.

Untung superhero hanyalah tokoh khayalan. Untung telepati hanyalah bualan. Untung aku tak pernah bertemu Matt Parkman. Atau aku pasti sudah hancur berantakan.

Jangan bodoh begitu. Tentu telepati hanyalah bualan. Kau kira apa arti kata "rahasia"? Tentu kau butuh berbagi tanpa paksaan.

Hati ini hanya satu. Dan aku mau hati ini bisa padu denganmu.

Genggam tanganku. Mari kita berjalan bersama. Langkahku tak akan terlalu cepat. Kalau langkahku terlalu cepat, semakin cepat pula sampai ke tujuan, semakin sedikit waktuku bersamamu. Padahal aku ingin selamanya begini. Langkahmu juga tidak akan terlalu lambat. Kau selalu mau lebih dulu dari apa pun. Kecuali kereta api.

Hati ini hanya satu. Satu yang benar-benar satu. Tidak bisa dibagi atau pun diberi. Tapi bisa untuk diselaraskan dengan hatimu.

Untung hati ini hanya satu. Aku jadi butuh kamu.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

blognya ditujukan buat siapa?

Anonim mengatakan...

ternyata ada juga ya "gadis"
yang lo suka!
blog lo dibaca pa fai atau bu nel ya?
keren uda
tersebar luaskan

lama-lama kaya simply iyo!

Anonim mengatakan...

eh yg baru mana lama amat!!!

pembaca_setia

Yang Terlarang

Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...