Jumat, 02 Mei 2008

Lampion Hatiku

Kaulah lampion hatiku.

Sinarmu begitu temaram. Tak terlalu menyilaukan untuk dimatikan, tak terlalu redup untuk memaksaku pindah tempat. Kemilaunya begitu pas.

Engkau berikan apa yang aku butuhkan. Engkau beri aku sinar yang cukup untuk membantuku melihat. Engkau juga memberikanku ketenangan, sesuatu yang tak bisa diberikan oleh neon dan bohlam.

Tetaplah di sini, di sisiku. Sinari sisi gelapku dengan sinarmu. Agar aku selalu terang, dan merasa tenang.

Wahai lampion hatiku. Kau memang bukanlah yang paling terang. Kau memang bukanlah yang paling bersinar. Tapi kau yang paling tepat.

Gelapku tak akan menjadi terang denganmu. Tapi cukup untuk menutupinya. Karena aku tak butuh cahaya yang membutakan. Tapi aku butuh cahaya yang menyamankan.

Keremangan yang membawa ketentraman, itulah kamu.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

lampion hatiku?
lagi kasmaran ya!!!

smoga cepet ktemu ama lampionnya!!!
uda hebat ni sehari satu blog, kayak
makan obat aja!!!
besok bwat 2 yak!!!

#coba tebak_pasti ketebak#
klo uda, di bales ni coment!!!

pegel ni ngetiknya!!!

Anonim mengatakan...

pasti pepe

Anonim mengatakan...

kerenparah ghazi... lo punya mutuara dlm diri lo yg lg lo asah dan gw baru ngeliat hasil asahan lo tambah lama tambah indah,,dtj

Anonim mengatakan...

Ghaz keren bgt si kalo buat someone special di hati kita ni blog. Hehehe.
Ajid ni gaz.. Akhrnya bisa post juga gw

Ghazi Binarandi mengatakan...

emang setiap tulisan di sini itu sesuai keadaan gw saat itu, jid. makanya gw kasih welcome note-nya: "Apa yang anda baca sekarang adalah apa yang ada di dalam pikiran saya."

Anonim mengatakan...

Oh gt ya gaz.. Ya berjuang aja ya gaz ntar di itb, msh byk cewe ko di ftsl itb.. Hehe

Yang Terlarang

Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...