Dulu aku bisa terbang. Bersenandung bersama layang-layang. Bergurau dengan bintang. Namun kini semua menghilang. Sebelum benar-benar matang.
Lenyap sudah segala kenangan. Meninggalkan hati dalam keadaan penasaran. Tertekan. Mencoba beralih dengan segan. Berpaling pada impian.
Hancur sudah. Lenyap.
Ajari aku terbang lagi. Agar aku bisa bermain dengan para bidadari. Adu cepat dengan burung merpati. Tidur di atas awan nan suci. Hingga berpetualang menuju tempat yang tinggi.
Pelajaran ini sulit. Mahir harus melewati sakit. Terlilit. Dalam jeratan akar yang menembus kulit. Sangat sukar berkelit.
Aku belum menyerah. Walau sudah habis semua darah. Kumasih punya gairah. Tak peduli badan ini sudah sangat jerah. Aku takkan pernah pasrah.
Akhirnya aku berhasil.
Terima kasih untuk pelajarannya. Aku sudah bisa terbang lagi. Semoga ini bisa kujaga. Semoga aku tak akan pernah melupakannya, pelajaran terbang hari ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yang Terlarang
Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...
-
Tepat kata itu. Tepat pilihan kata itu. Sungguh memikat hati. Dua memang selalu membingungkan. Bahkan lebih baik dibuat tiga sekalian. Agar ...
-
Malam ini udara tidak sedingin biasanya di kota Bandung. Akhir-akhir ini Bandung memang panas. Aku berjalan menyusuri jalanan kota Bandung. ...
-
Malam berurung siang. Menolak siapa punya bertahta. Yang tak hingga tak digenggam jua.
1 komentar:
wah..terbang tinggi...orang kata terbang tinggi akhirnya mendart jugak dong...maaf ya aku suka baca tulisan kamu...
Posting Komentar