Minggu, 19 Oktober 2008

Lukisan Langit Malam


Malam ini adalah malam bulan purnama, dan aku melihatnya tepat ketika tengah malam.

Bulan purnama begitu bulat, nyaris sempurna. Keanggunannya membangkitkan rasa pesona yang luar biasa, membuat siapapun menjadi terpikat.

Sudah lama aku tertarik dengan melihat bulan purnama, tapi malam ini adalah bulan purnama terindah yang pernah kulihat. Sinarnya berpijar terang, membuat "bingkai" di sekelilingnya menjadi ikut berpendar.

Langit malam itu tampak seperti lukisan. Lukisan yang benar-benar riil. Lukisan yang benar-benar indah.

Tapi lukisan mana yang dapat menjadi lebih baik dari benda aslinya? Seindah-indahnya kuas digoreskan kepada sebidang kanvas putih, hasilnya tak mungkin menyerupai benda aslinya. Hasilnya tak mungkin hidup. Dan seketika itu membuatku berpikir, "Ini adalah mahakarya."

Lukisan alam memang selalu lebih baik. Lukisan alam memang selalu lebih memikat.

Dan tanda-tanda itu selalu ada di sekitar kita.

Malam ini adalah malam bulan purnama. Mungkinkah ada suatu pertanda yang sedang ditujukan kepadaku sekarang?

Aku tak pandai membaca pertanda, makanya aku banyak diajarkan dan diingatkan. Terutama tentang kompleksnya kehidupan.

Malam ini aku mendapatkan kembali para kurcaci-kurcaci kerdilku yang sudah lama menghilang. Mereka semua muncul di hadapan sang bulang purnama. Sang bulan purnama yang mengembalikan mereka.

Kini aku merasa lega sekarang. Seperti bulatnya bulan purnama. Yang menyinari sekitarnya untuk mempercantik keindahan langit malam. Untuk membuat elok dunia malam, yang ternyata tak melulu soal kejahatan atau kesuraman.

Lukisan langit malam ini tampak begitu elok.

Yang Terlarang

Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...