Selasa, 13 Mei 2008

Bunga di Musim Salju


Tidak ada yang mampu menyamai kau. Jangan tanyakan itu pada anggrek dan aster, mereka pasti sudah layu. Kedinginan, menyerah dengan cuaca.

Tidak ada yang mampu sekuat kau. Bertahan sendirian di tengah kepungan badai salju yang makin lama makin memburuk. Tapi kau mampu mengatasinya sendirian, mempertegas keindahanmu di tengah suasana serba putih ini. Mempertajam keanggunanmu yang selalu kukagumi ini.

Kau tidak seperti lili. Yang indah bersama di tengah kerumunan jenisnya. Kau bersinar sendirian, bukan karena keadaan sekitarmu. Kau istimewa.

Kau tidak seperti mawar. Yang menawan karena pesona durinya. Membuatnya terlihat elok karena tak semua orang mampu menyentuhnya. Membuatnya terlihat penting karena semua orang rela mengorbankan sedikit darahnya untuk sekedar menyetuh. Sedangkan kau tak punya itu. Sehingga kau tak perlu melukai siapapun yang mencintaimu.

Kau begitu indah. Sayangnya aku tak bisa memetik kau. Bukan. Aku tak mampu. Jika kau kupetik, kau hilang. Keindahanmu bisa kubawa, tapi hanya akan bertahan sebentar. Dua hari paling lama. Lebih baik aku tinggalkan kau di sini. Sehingga keindahanmu bisa kupandang setiap hari. Sampai waktunya benar-benar tiba.

Hidupmu tidak seperti putaran roda. Hidupmu bagaikan sebuah garis yang digoreskan dengan kuas dan tinta. Yang menebal di tengah dan menipis di ujung.

Tak sabar kutunggu masa itu. Untuk memetikmu di musim semi berikutnya.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

blog yg indah
saya tunggu blog-blog indah berikutnya

******E*i
count the star

Anonim mengatakan...

Bagus dan menarik.

Indah bagai bidadari di tengah aliran sungai nan bening


*****

Anonim mengatakan...

good JOB!!!

Yang Terlarang

Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...