Hari-hariku menjelma menjadi sebuah kotak kado ulang tahun, penuh dengan kejutan yang begitu tak terduga. Semuanya berlalu begitu saja. Seacuh para selebritis, sejanggal salju di negara tropis.
Beberapa hari yang lalu aku memberi senyum kepada orang yang baru pertama kali kutemui. Aku tak tahu siapa dia, jangankan nama, bertemu saja baru pertama kali. Dan tanpa sadar bibirku melebar dan menghadiahinya dengan sebuah senyum yang bersahabat. Beruntung dia membalasnya. Aku sadar bahwa dunia ini harus diisi dengan lebih banyak senyum.
Tapi kejadian kali ini seribu kali lebih aneh, sejuta kali lebih ganjil. Sebuah tonjokan dilayangkan ke arah daguku oleh orang yang tak kukenal!
Dunia ini makin aneh, tapi aku tak pernah menyangka bakal seaneh ini. Di saat zaman membuat hubungan antar sesama manusia semakin menjauh. Menimbulkan jarak yang begitu terbentang lebar. Mengajak orang lain berkenalan secara tiba-tiba pada zaman sekarang ini pun sudah bisa menimbulkan bermacam-macam pikiran dan praduga. Entah kita akan disangka tukang hipnotis atau malah dikira penculik.
Tapi tak pernah kukira bakal seaneh ini.
Aku baru bertemu dengannya. Dan aku tak merasa pernah melihatnya sebelumnya. Dan pertemuanku diawali dengan bersarangnya kepalannya tepat di dagu kananku. Dan kenapa dia melakukannya?
Apakah aku pernah berbuat salah kepadanya? Apakah aku pernah tidak sengaja menghardiknya? Apakah aku pernah membuat dia kehilangan salah seorang anggota keluarganya? Sepertinya tidak.
Dan seketika pikiranku kembali bercabang.
Mungkinkah di antara kepalannya terselip jarum yang sudah terinfeksi HIV? Ataukah maksud dia menonjokku adalah untuk mengusir nyamuk yang sedang bersantai sambil mengisap darahku? Ataukah aku adalah seorang agen rahasia yang baru kehilangan ingatannya dan dia adalah mantan mitraku?
Ah, banyak sekali kemungkinan, tapi aku malas untuk memikirkannya lebih jauh. Untuk hari ini kurasa cukup kejutannya. Yang ini sudah membuatku cukup kaget dan shok.
Kemungkinan yang paling masuk akal adalah bahwa dia sudah gila, makanya dia menonjok orang lain tanpa memedulikan fakta bahwa orang itu baru dia temui hari ini. Dan mungkin juga aku sudah sama gilanya seperti dia, karena sempat terlintas di pikiranku untuk membalasnya.
Yah, dunia memang semakin gila.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yang Terlarang
Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...
-
Tepat kata itu. Tepat pilihan kata itu. Sungguh memikat hati. Dua memang selalu membingungkan. Bahkan lebih baik dibuat tiga sekalian. Agar ...
-
Malam ini udara tidak sedingin biasanya di kota Bandung. Akhir-akhir ini Bandung memang panas. Aku berjalan menyusuri jalanan kota Bandung. ...
-
Malam berurung siang. Menolak siapa punya bertahta. Yang tak hingga tak digenggam jua.
3 komentar:
mungkin itu balasan atas perbuatan yang telah kau perbuat. Tunggulah kisah-kisah selanjutnya yang menantimu.
wah syapa tuh tengil bgt...blz gaz tapi kalo ga juga ga papa... sbr ye tapi serius itu org udah gede apa seumuran
waw kejutan yang mengejutkan. beruntung hanya pukulan. gak lebih.
Posting Komentar