Minggu, 15 Juni 2008
Putih Abu yang Terakhir
Masa itu akan berakhir. Tidak ada yang menginginkannya. Tidak ada pula yang mampu menghentikannya. Masa itu pasti berakhir.
Kenapa seragam SMA berwarna putih abu? Haruskah aku mematuhinya dengan suasana hati yang mengadu. Tidak setuju akan warnanya yang terlalu syahdu.
Putih abu. Kelabu yang bertengger di bawah putih. Hati yang peluh, namun suci. Pantas. Terlalu berat menahan beban, akhirnya keluar sebagai pembangkang.
Sanggupkah aku terbang tinggi meninggalkan masa ini? Bukankah sayapku telah patah? Hancur? Akankah sayapku tumbuh kembali?
Masa putih abu yang akan berakhir. Meninggalkan kita yang bergerak menuju kedewasaan. Pastinya akan sangat menyakitkan.
Untuk yang terakhir kali, aku ingin mengenakan seragam ini kembali. Seraya mengenang masa-masa awalku yang bangga memperlihatkan seragamnya dan berkata, "Aku anak SMA!"
Ah, berakhir juga. Kukira masa ini akan selalu kukenang. Pasti akan selalu kukenang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yang Terlarang
Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...
-
Tepat kata itu. Tepat pilihan kata itu. Sungguh memikat hati. Dua memang selalu membingungkan. Bahkan lebih baik dibuat tiga sekalian. Agar ...
-
Malam ini udara tidak sedingin biasanya di kota Bandung. Akhir-akhir ini Bandung memang panas. Aku berjalan menyusuri jalanan kota Bandung. ...
-
Malam berurung siang. Menolak siapa punya bertahta. Yang tak hingga tak digenggam jua.
1 komentar:
jangan sombong kalo uda kuliah disana!
don't be bean forget his skin!
jangan berhenti berkarya!
jangan buat onar trus!
jangan skali-kali kata 'jangan' itu lo ilangin!
keep in touch!
Posting Komentar