Senin, 24 September 2012
Hilang
Kau tak akan pernah mampu membayangkan bagaimana rasanya kehilangan yang sudah tertulis. Lebih perih dari disayat belati, ini mendekati rasa ketika pisau guilotin sudah nyaris mengiris kerongkonganmu. Ada teriakan yang tersimpan dalam. Kau mau berteriak, tapi kau sadar bahwa kau tak mampu. Atau itu tak ada gunanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yang Terlarang
Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...
-
Orang nomor satu Indonesia yang pertama berasal dari sini. Tumbuh. Lalu berkembang, sehingga menjadi "hebat". Aku juga akan menakl...
-
Aku hanya tinggal memiliki satu orang kakek dan satu orang nenek. Keduanya adalah orang tua ayahku. Keduanya juga sudah sakit-sakitan. Aku r...
-
Kenapa segalanya jadi begini? Sedalam lautan mengemis cinta, yang kudapat hanyalah derita. Sia-siakah segala usaha selama ini? Untuk yang sa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar