Sabtu, 26 April 2008

A Truth

Selasa, 22 April 2008. Besoknya adalah hari kedua Ujian Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan kimia. Tetapi aku memilih untuk tidak belajar. Ada alasan yang lebih penting bagiku: An Inconvenient Truth.

Sudah lama aku ingin menyaksikan film dokumenter ini. Tetapi kesempatan itu justru muncul saat aku sedang menghadapi Ujian Nasional. Sedikit sial memang.

Setelah menontonnya aku tidak terlalu terkesan. Ataupun terkejut. Data-data yang disuguhkan Al Gore di film itu sudah sering kulihat. National Geographic, Discovery Channel, atau bahkan Kompas pernah menyajikan data-data yang mirip. Walau tidak sama persis.

"Life on Earth is at an ever-increasing risk of being wiped out by a disaster such as sudden global warming, nuclear war, a genetically engineered virus or other dangers."
- Stephen Hawking.

Kutipan dari Hawking tersebut sangat sejalan dengan apa yang disampaikan Al Gore lewat An Inconvenient Truth-nya. Bumi memang sudah mencapai batas "tak bisa ditoleransi lagi".

"We must leave earth."
- Stephen Hawking.

Hawking bahkan sudah pesimis dengan kondisi bumi saat ini. Beliau berkata jika manusia masih ingin mempertahankan eksistensi spesiesnya maka mereka harus mencari planet baru dan meninggalkan bumi. "Once we spread out into space and establish colonies, our future should be safe," kata beliau.

Entahlah. Apakah beliau benar atau salah. Yang jelas sebagai seorang fisikawan terbesar di dunia, beliau pasti punya perhitungan sendiri kenapa sesuatu harus dilakukan.

Bumi mungkin sudah tak layak lagi ditinggalkan. Tetapi kita masih punya kesempatan berubah. Semuanya tergantung niat yang kita tanamkan. Apakah kita ingin menjadi penyebab kiamat dengan menghancurkan bumi atau tetap tinggal di planet kita ini dengan kondisi yang lebih baik.

"A zebra does not change its spots."
- Al Gore.

Nasib bumi ada di tangan kita selaku hewan terpintar yang ada di sini. Nasib bumi ada di tangan kita selaku makhluk paling berkuasa di sini. Nasib bumi ada di tangan kita selaku manusia yang punya kekuatan untuk berubah dan mengubah. Mari kita berubah. Selamatkan bumi.

Selamat Hari Bumi.


Tulisan yang ditujukan untuk memperingati Hari Bumi, sayangnya tidak bisa diposting tepat pada harinya.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

saya setuju, mari kita selamatkan bumi!!

adit mengatakan...

pessimistic? i hope not

Ghazi Binarandi mengatakan...

he-eh, ngapain pesimis..

Anonim mengatakan...

jangan pindah ke bumi super ya gatz!!!

Yang Terlarang

Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...