Jumat, 11 April 2008

Sang Pemburu Waktu

Semuanya berlalu begitu cepat
Bagaikan sedang dikejar kilat
Tak kenal kompromi, selalu berdetak
Walaupun hanya sesaat.

Kenapa waktu tak pernah istirahat?
Kelajuannya begitu mengikat,
Membuatku harus terus bergerak.

Akulah sang pemburu waktu,
Mencari keuntungan dari tiap detik.
Akulah yang selalu menunggu,
Bekerja lelah hanya untuk merintih.

Aku yang selalu mengeluh
Berpikir segalanya tak cukup, tak akan pernah cukup.

Akulah sang pemburu waktu
Akulah yang perlu itu.

Kini tiba waktuku untuk sadar,
Dan dia akan tetap bergulir.
Karena dia terikat bukan olehmu.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

maksud puisinye opo yo?

Yang Terlarang

Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...