Kamis, 30 Desember 2010

Memori 2010

Revolusi bumi berjalan dengan sangat cepat. Atau sangat lambat. Kata Einstein, waktu itu relatif. Lintasan bumi dalam mengelilingi matahari di alam semesta yang luas ini memang sangatlah panjang. Melewatinya sampai butuh waktu lebih-kurang 365 hari bumi, padahal lintasan tersebut sudah coba dilewati dengan kecepatan yang tak akan ditandingi oleh seekor cheetah yang berlari. Waktu yang sangat lama.

Tak terasa (bagiku), waktu 365 hari itu sudah berlalu begitu saja. Dalam sekejap. Meninggalkan yang telah terjadi di belakang untuk kemudian menyongsong apa yang telah menunggu di depan. Untuk tahap pertama selanjutnya: 365 hari berikutnya.

365 hari kemarin kita sebut dengan nama 2010. Tahun yang diambil dari penanggalan Masehi. Penanggalan yang perhitungan tahunnya didasari pada revolusi bumi terhadap matahari.

Bumi sudah mengelilingi matahari satu kali lagi. 2010 sudah usai, 2011 telah menanti.

*

2010 tidak berlalu begitu saja. Ia pergi dengan meninggalkan banyak kenangan. Mulai dari yang terpahit sampai yang terindah. Mulai dari permasalahan perut sampai cinta.

Semua kejadian di 2010 telah tersimpan rapi dalam otak kita masing-masing. Mungkin beberapa akan kita lupakan. Namun, pasti, yang berkesan akan selalu kita kenang, sepanjang kita sanggup mengingatnya.

*

2010 berperan cukup menyenangkan bagiku. Aku senang menjalani tahun ini. Jutaan kenangan diciptakan di tahun ini. Dibuat oleh dimensi waktu yang ternyata sama sekali tidak terpisahkan dari dimensi ruang yang ada.

Banyak sekali memori yang terkenang dari 2010. Di antara sekian banyak itu, salah satunya punya makna yang teramat penting bagiku: aku jatuh cinta untuk kedua kalinya.

Tidak ada komentar:

Yang Terlarang

Ini adalah kali pertama saya patah hati setelah sekian lama tidak. Kalau kemarin ada yang tanya kepada saya, apa rasanya sakit hati, akan sa...